Skip to main content

Bakso Cendana : Ini Gurih Nikmatnya Bakso Favorit Keluarga Cendana

Jakarta - Mencari pedagang bakso di Jakarta bukanlah hal yang sulit. Tapi jika mencari yang legendaris sekaligus favoritnya keluarga Cendana, ada di sini.

Nama Bakso Cendana disematkan karena sesuai dengan nama jalan tempatnya berjualan dahulu, Jalan Cendana, Jakarta Pusat. Pak Andi adalah sosok di balik kenikmatan semangkuk bakso yang melegenda ini. 

Pak Andi sudah berjualan sejak 1965 dan konon kabarnya, bakso ini langganan keluarga Cendana atau keluarga mendiang Presiden Soeharto. Kami ingin membuktikan kelezatannya.
Bakso Cendana : Ini Gurih Nikmatnya Bakso Favorit Keluarga CendanaFoto: Devi S. Lestari / detikFood
Dahulu gerobak sederhana milik Pak Andi 'terparkir' di pinggir jalan Cendana, kini lokasinya sudah berubah. Sejak ada penertiban pedagang dilarang jualan di trotoar, Pak Andi pindah jualan. Kini berada di salah satu halaman rumah tua milik Tommy Soeharto, putra bungsu almarhum Presiden Soeharto.

Lokasinya agak menjorok ke dalam rumah dan tidak terlihat karena tertutup pagar tembok, jadi saat melintas Jalan Cendana kami harus seksama memperhatikan bagian kiri jalan. 

Halaman rumah tua ini cukup luas sehingga bisa disulap jadi tempat jualan dengan kursi dan meja makan sederhana khas penjual bakso. Area halaman juga bisa menjadi lahan parkir mobil maupun motor. 
Bakso Cendana : Ini Gurih Nikmatnya Bakso Favorit Keluarga CendanaFoto: Devi S. Lestari / detikFood
Tak menunggu lama, kami langsung memesan semangkuk bakso yang dibanderol dengan harga Rp 20.000. Pak Andi sendiri yang melayani, meracik bakso dengan cekatan. 

Tidak sampai lima menit, bakso sudah tersaji hangat di depan kami, lengkap dengan kepulan asap tipis yang mengeluarkan aroma gurih kaldu sapi. 

Kami agak terkejut dengan porsi baksonya, jauh berbeda dengan porsi bakso biasa. Untuk bakso Cendana ini bisa dikategorikan dalam porsi jumbo.

Mie kuning, bihun, tauge serta iriisan sawi menjadi pelengkap bakso yang disajikan dalam mangkuk sebelum disiram kuah dan baksonya. Sementara baksonya, ada sebutir bakso telur, enam butir bakso kecil serta sepotong tahu goreng. 

Taburannya, irisan daun seledri dan bawang goreng yang berlimpah. Eiits, ada satu lagi ciri khas bakso ini. Sebagai penambah rasa, Pak Andi menambahkan sesendok bawang putih cincang halus yang digoreng kering. 

Tak sabar, kali langsung menyambar sendok serta garpu untuk segera menjajal rasanya. Kuah kaldunya teras gurih berbumbu dengan konsistensi yang agak kental dan keruh, bukan kuah kaldu bening. 

Agaknya pak Andi memakai kaldu daging bukan kaldu tulang. Makanya rasa pekat gurih daging terasa kuat. Ditambah jejak bawang putih goreng yang wangi. Enak!
Bakso Cendana : Ini Gurih Nikmatnya Bakso Favorit Keluarga CendanaFoto: Devi S. Lestari / detikFood
Makan bakso tanpa sambal pastilah kurang mantap, makanya kami menambahkan sambal dan rasanya makin nendang. Kami juga membubuhkan sedikit kecap manis. Pastinya semua kondimen ini bisa diracik sesuai selera. 

Saatnya mencicip jagoannya yakni si bola daging alias baksonya. Bakso Cendana ini punya tampilan yang kasar dan tampak berurat namun saat dimakan, teksturnya empuk dan juicy.

Dari teksturnya ini kami menebak, komposisi daging lebih banyak dibandingkan jumlah penggunaan tepungnya. Usut punya usut ternyata Pak Andi menghabiskan 20 kilogram daging dalam sehari. Wow!

Bagi penyuka bakso lembut, Bakso Cendana ini bisa jadi destinasi kuliner. Apalagi jika kapasitas perutnya lumayan besar, dijamin makan bakso ini akan kenyang. Tidak banyak varian baksonya, Pak Andi hanya menyediakan satu varian bakso saja.

Sambil makan, kami memperhatikan para pelanggan lainnya. Ada wartawan berseragam, pria-pria paruh baya dengan kemeja rapi, namun ada juga pegawai pemerintahan yang berkantor di sekitar Menteng. 

Pak Andi sedikit berbagi cerita pada kami, dahulu saat almarhum Pak Harto masih menjabat sebagai Presiden, omzetnya bisa melonjak tajam. Berbeda jauh dengan saat ini. 
Bakso Cendana : Ini Gurih Nikmatnya Bakso Favorit Keluarga CendanaFoto: Devi S. Lestari / detikFood
"Dulu anak-anaknya sering pesan bakso ke saya langsung, buat acara di rumah," kata Pak Andi. Kami melihat raut sedih di wajah Pak Andi saat mengenang masa kejayaan baksonya.

Meskipun tidak seramai dulu, tapi pembelinya masih cukup banyak. "Yang beli dari jauh-jauh sengaja ke sini, biasanya sudah langganan. Dari Bimantara, BAPPEDA," lanjut Pak Andi.

O,ya jangan salah, Pak Andi ini sudah dianggap keluarga oleh keluarga Cendana. Pak Andi bukan hanya diberi izin tinggal dan berjualan di area rumah milik keluarga Cendana. Ia bahkan pernah diberangkatkan ke Tanah Suci untuk menunaikan ibadah haji. 

Saking sudah lama jadi langganan, Pak Andi bahkan sudah hafal lho selera baksonya Almarhum Pak Harto. "Kalau bapak (Pak Harto) sukanya pakai bihun saja, enggak pakai mie kuning. Itu favoritnya," pungkas pria yang berjualan sejak bujangan hingga memiliki 10 cucu sekarang ini. 

Bakso Cendana 
Jl. Cendana No.9, RT.2/RW.1, Gondangdia, Menteng
Jakarta Pusat (dvs/odi)

Comments

Popular posts from this blog

Info Kalori pada Menu Bisa Bikin Asupan Kalori Pengunjung Resto Menyusut

Jakarta  - Pencantuman informasi jumlah kalori di buku menu ternyata berdampak pada kebiasaan makan pengunjung restoran. Mereka jadi makan 12% lebih sedikit. Sebuah penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Cochrane Review mengungkap manfaat menaruh informasi jumlah kalori makanan di buku menu. Berkat hal ini, jumlah makanan yang dilahap pengunjung bisa berkurang hingga 12%. Para peneliti di Universitas Cambridge dan Universitas Oxford, Inggris, menggabungkan berbagai hasil penelitian yang mengevaluasi efek pencantuman informasi jumlah kalori. Baik terkait dalam hal pembelian maupun kebiasaan konsumsi makan seseorang dalam ulasan yang sistematik. Foto: iStock Baca Juga: Mau Tahu Jumlah Kalori Makanan? Kini Cukup Kirim SMS  

Resep Pasta: Makaroni Ayam Keju

Jakarta  - Pasta yang satu ini mudah dibuat dan rasanya enak. Menggabungkan makaroni, kentang rebus dan keju cheddar parut. Nyamm! Bahan: 2 sdm minyak sayur 50 g bawang bombay, cincang 4 siung bawang putih, cincang 1 sdm tepung terigu 200 ml susu cair 100 g makaroni rebus 200 g daging ayam cincang 1 buah kentang, kupas, potong-potong, rebus 2 butir telur 1/2 sdt merica bubuk 1/4 sdt pala bubuk 1 sdm kaldu ayam bubuk 1 sdt gula pasir 2 sdt garam 1 buah tomat merah buang biji dan potong dadu 1 batang daun bawang iris 200 g keju cheddar parut Cara membuat: • Tumis bawang bombay dan bawang putih sampai harum. • Masukkan daging ayam cincang, aduk hingga berubah warna. • Kocok lepas telur, beri garam, lada bubuk dan kaldu bubuk. • Tambahkan masukan susu dan tepung terigu aduk sampai tercampur rata. • Campur adonan telur dengan makaroni dan tumisan daging ayam. Aduk rata, beri irisan daun bawang dan potongan tomat dan setengah bagian keju parut. • Tuang setengah adonan ke dalam wadah tah...